KLUNGKUNG I Made Kasta kembali memutuskan ngayah ke bidang spiritual, setelah purna tugas dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Klungkung selama 10 tahun.
Tak hanya itu, usai perhelatan Pilkada 2024,Made Kasta memang memilih kembali fokus ke spiritual.
Bahkan, tokoh asal Desa Akah kembali menggelar upacara Bayuh Sapuh Leger gratis bagi warga Klungkung dan Bali pada umumnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian disampaikan Mangku Made Kasta, usai sembahyang dan menghaturkan canang di kamar suci miliknya di Desa Akah, Kabupaten Klungkung, Sabtu, 18 Januari 2025.
Untuk membantu warga, Made Kasta membuktikan dengan menggelar yadnya gratis, yang diperuntukkan khusus buat warga Bali.
Tak tanggung-tanggung, Made Kasta menggelar pengruwatan atau Bayuh Sapuh Leger dan ritual Penglukatan Ganapati secara gratis.
Bahkan, diakui Made Kasta sudah ada ratusan warga yang mengikuti ritual Pebayuhan Sapuh Leger.
“Antusiasnya cukup tinggi, sudah ada ratusan warga yang turut serta secara bergiliran. Mudah-mudahan, Tuhan selalu memberikan jalan terbaik bagi kita semua,” paparnya.
Disebutkan, Sapuh artinya pembersihan dan Leger artinya kotor, sehingga Sapuh Leger berarti pembersihan yang kotor, baik secara sekala maupun niskala.
Pasalnya, upacara Sapuh Leger ini tidak terlepas dari cerita Kala Tattwa, saat Ida Bethara Siwa memberikan pertanyaan kepada anaknya, Ida Bethara Kala, yang akhirnya tidak bisa menjawab, makanya Ida Bethara Kala tidak boleh memakan dirinya sendiri.
“Karena Ida Bethara Kal itu khan pada awalnya akan memakan Bapaknya, Ida Bethara Siwa, tapi setelah diberikan beberapa pertanyaan, tidak bisa menjawab akhirnya Ida Bethara Kala tidak bisa memakan Ida Bethara Siwa,” kata Made Kasta.
Untuk itu, lanjutnya pada saat Upacara Sapuh Leger diawali dengan Penudusan adanya luun sema, luun jalan, luun pasar dan luun pempatan.
“Luun ini, kita pakai sebagai sarana Penudusan, yang membakar segala kekotoran yang ada didalam diri kita sendiri,” terangnya.
Oleh karena tidak bisa memakan Ida Bethara Siwa, maka Ida Bethara Kala turun untuk mencari orang yang jalan-jalan, pada saat Sandikala, Tengai Tepet dan sebagainya.
Kebetulan, pada saat ada Pagelaran Wayang Kulit, yang dimainkan oleh Sang Dalang Samirena, yang artinya Sami berarti semuanya dan Rena adalah kesuksesan.Dengan demikian, Dalang Samirena ini dijumpai oleh Ida Bethara Kala.
“Sebelum Pementasan Wayang itu, segala macam sarana upakara dan upacara sudah dirusak oleh Ida Bethara Kala, sehingga ditanya sama Dalang Samirena, mengapa itu dirusak sebelum saya akan mengawali acara pementasan Wayang Kulit ini,” paparnya.
Disanalah, lanjutnya Ida Bethara Kala meminta maaf, sehingga kekuatan-Nya diberikan kepada Dalang Samirena, yang menyebabkan Dalang Samirena bergelar Dalang Mpu Leger.
Mengingat, Mpu Leger berasal dari kata Mpu berarti mampu dan Leger artinya kotor, sehingga Mpu Leger artinya mampu membersihkan segala kekotoran duniawi.
“Siapapun Dalang yang mampu membersihkan dan sudah melaksanakan Dharma Pedalangan dari Mpu Leger, itulah yang bisa melakukan upacara Sapuh Leger itu sendiri,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya setiap orang yang lahir pada Wuku Wayang selama 7 hari itu wajib melakukan
upacara Sapuh Leger.
“Tapi, yang sangat berat itu yang lahir pada pada saat Jumat/ Sukra Wayang, yang semestinya harus diruwat Sapuh Leger, tapi karena semua yang masuk Wuku Wayang ini mengandung tentang perjalanan Ida Bethara Kala, maka pada saat itu Mpu Leger inilah yang memberikan pertanyaan kepada Ida Bethara Kala agar jangan lagi mengusak-asik orang yang lahir pada Wuku Wayang, karena sudah diberikan upacara Sapuh Leger itu sendiri,” tambahnya.
Sebelumnya, saat menjabat Wakil Bupati Klungkung selama dia periode dan tokoh spiritual, lanjutnya sama-sama memberikan pelayanan dan membantu warga Bali.
“Kalau spititual sudah sejak dulu, karena dasar dari spiritual, sekarang kembali ke spiritual,” kata Made Kasta.
Sebagai penekun spiritual, Made Kasta selalu membantu warga yang membutuhkan.
Biasanya, warga yang datang, untuk melakukan pengobatan alternatif, termasuk untuk diskusi dan konsultasi tentang spiritual.
“Kami membantu warga dalam pengobatan tradisional, baik sekala maupun niskala, termasuk diskusi atau konsultasi terkait spiritual juga saya layani,” terangnya.