Teknologi Pakaian Sehat Asal Jepang, Relive Wear Resmi Masuki Pasar Indonesia

- Redaksi

Kamis, 17 April 2025 - 05:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


JAKARTA – Indonesia menjadi pasar potensial bagi Relive Wear, sebuah perusahaan asal Jepang yang menawarkan inovasi pakaian kesehatan yang dapat mendukung kesejahteraan tubuh penggunanya. Dengan populasi terbesar keempat di dunia dan terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dinilai sebagai pasar yang menjanjikan bagi perusahaan ini.

    Takashi Sasaki, Direktur Perwakilan Relive Co., Ltd., menyatakan, “Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yang menjadikannya pasar penting bagi produk kami.” Hal ini disampaikan oleh Sasaki dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 16 April 2025.

    Richard Susilo, CEO Office Promosi Japan, menambahkan bahwa sejak peluncuran pertama produk Relive Wear di Jepang pada tahun 2017, lebih dari 2,3 juta potong pakaian kesehatan ini telah terjual. Ke depannya, angka ini diprediksi terus meningkat berkat ekspansi pemasaran yang semakin agresif.

    ADVERTISEMENT

    Ads

    SCROLL TO RESUME CONTENT

    Relive Wear tidak hanya ditujukan bagi kalangan tertentu. Produk ini telah digunakan oleh berbagai kelompok, mulai dari lansia, pekerja fisik, petugas perawatan, hingga atlet. Sasaki menekankan, “Kami percaya bahwa pakaian fungsional ini dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, memberikan kenyamanan lebih, dan menjaga kondisi tubuh penggunanya sehari-hari.”

    Baca Juga :  Atensi, Tim BPP Denpasar Utara Periksa Kesuburan Tanah Petani Sayuran di Desa Dangri Kaja

    Dengan kesuksesan yang diraih di Jepang, Relive Wear berharap dapat mengulang prestasi serupa di Indonesia. Produk ini, yang akan dijual dengan harga sekitar Rp1 juta per potong, dinilai cukup terjangkau, mengingat harga kaos jersey Timnas Indonesia bisa mencapai Rp5 juta.

    Indonesia sendiri menawarkan pasar yang sangat luas, terutama di sektor-sektor yang mengandalkan tenaga fisik besar, seperti pertanian, kehutanan, konstruksi, dan manufaktur. Hal ini menyebabkan munculnya sejumlah masalah kesehatan yang umum dialami pekerja, seperti nyeri pinggang, pegal pada bahu, dan kelelahan kronis. Dengan memakai Relive Wear, diharapkan produktivitas pekerja dapat meningkat, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap pendapatan mereka.

    Relive Wear, yang juga mencakup produk topi kesehatan, merupakan satu-satunya produk di dunia yang memiliki paten untuk desain dan fungsinya yang inovatif. Perusahaan ini terus berkomitmen untuk memberikan solusi kesehatan melalui teknologi pakaian yang efektif.

    Baca Juga :  Mewujudkan Asta Cita, Ting Ting Mendukung Pengelolaan Lahan Keluarga untuk Program Sosial BUMNU PWNU

    Takashi Sasaki, yang sejak kecil mengalami kondisi tubuh yang lemah, menceritakan bahwa pengalamannya ini mendorongnya untuk pensiun dini dan mencari cara-cara alternatif untuk memperbaiki kesehatan tubuh. Pada usia 55 tahun, Sasaki menemukan inspirasi dari seni bela diri Tiongkok untuk mengembangkan Relive Wear, dengan tujuan utama untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan global.

    Ke depannya, Sasaki berharap Indonesia dapat menjadi basis utama ekspansi Relive Wear di kawasan Asia. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja,” tambahnya.

    Dengan produk inovatif yang berfokus pada kesehatan dan kenyamanan, Relive Wear optimis dapat memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, sekaligus memperkenalkan solusi praktis untuk meningkatkan kualitas hidup penggunanya.*

    Berita Terkait

    Masih Berproses di Pengadilan, Pengukuran Tanah di Tegal Alur Tuai Keberatan
    BPBD Kota Tangerang memperkuat jaringan RIG dan HT siap siaga menghadapi potensi bencana
    Presiden Prabowo Pimpin Upacara HUT TNI ke-80, PLN Jaga Listrik Tanpa Kedip di Monas
    Jalan Rusak dan Lampu Penerangan Mati di Sepanjang Jalan Benda Tangkot, Pemda Dinilai Tidak Peka
    Bea Cukai Purwokerto Musnahkan 1,59 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp2,2 Miliar
    Tim Sidokkes Polres Jakbar Evakuasi Relawan Kebakaran di Mangga Besar
    Dukungan Menguat, Dr Kun Wardana Kian Mantap Menuju Kursi Ketum IPJI
    Media Internasional Sorot Banjir Bali, Drainase Buruk dan Sampah Jadi Penyebab
    Berita ini 2 kali dibaca

    Berita Terkait

    Jumat, 10 Oktober 2025 - 11:41 WIB

    Masih Berproses di Pengadilan, Pengukuran Tanah di Tegal Alur Tuai Keberatan

    Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:54 WIB

    BPBD Kota Tangerang memperkuat jaringan RIG dan HT siap siaga menghadapi potensi bencana

    Selasa, 7 Oktober 2025 - 13:00 WIB

    Presiden Prabowo Pimpin Upacara HUT TNI ke-80, PLN Jaga Listrik Tanpa Kedip di Monas

    Selasa, 30 September 2025 - 05:43 WIB

    Jalan Rusak dan Lampu Penerangan Mati di Sepanjang Jalan Benda Tangkot, Pemda Dinilai Tidak Peka

    Senin, 29 September 2025 - 10:54 WIB

    Bea Cukai Purwokerto Musnahkan 1,59 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp2,2 Miliar

    Jumat, 12 September 2025 - 14:17 WIB

    Dukungan Menguat, Dr Kun Wardana Kian Mantap Menuju Kursi Ketum IPJI

    Jumat, 12 September 2025 - 06:09 WIB

    Media Internasional Sorot Banjir Bali, Drainase Buruk dan Sampah Jadi Penyebab

    Jumat, 12 September 2025 - 05:36 WIB

    Alat Berat Milik SDA Jakbar Seperti Bangkai Besi Tua, Warga Sebut Kinerja Kasudin SDA Hanya Gimik

    Berita Terbaru