JAKARTA – Miris kita kalau melihat kondisi alat berat Exsafator milik Suku Dinas SDA Jakarta Barat tergeletak seperti bangkai rongsokan tergeletak di sepanjang bantaran sungai hingga berbulan bulan lamanya. Sudah mirip bangkai besi tua
Seperti yang terlihat salah satunya di bantaran sungai Kali Semongol Tegal Alur dan di pintu air kali rawa bengkel cengkareng.
Menurut warga sekitar alat milik SDA tersebut sudah berbulan bulan tergeletak seperti ronsikan besi tua yang tak berguna.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini alat berat sudah berbulan bulan tidak bergerak, infonya alat tersebut rusak makanya nga beroperasi. ” Kata Rinto salah satu warga tegal alur.
Rinto sangat menyayangkan alat berat milik SDA itu di biarkan tergeletak berkarat seperri barang ronsokkan besi tua tak berharga.
“Ini alat dibeli pakai uang pajak dari rakyat, kok disia siakan seperti barang ronsokan yang tak berharga. Kalau memang tidak di gunakan lebih baik bawa pulang ke Workshop nya agar di rawat atau di perbaiki. Kalau lihat seperti ini sama saja kepala Sudin SDA diduga dengan sengaja menghamburkan uang pajak dari rakyat.Kinerja Kasudin SDA ini hanya gimik. “ujar Rinto.
Ditempat terpisah Usman salah satu warga Rawa Bengkel menuturkan bahwa alat berat (Becco) tersebut sudah berbulan bulan tergeletak diam di dalam kali situ tidak bergerak.
“Iya pak, itu alat berat sudah berbulan bulan tergelatek di dalam kali itu, nga tau masalahnya apa, kalau niat mau ngetik lumpur di kali ini dari awal sudah dikeruk. Tapi hingga hari ini alat itu tidak bergerak. ” Ujar Usaman
Dirinya tidak mengerti apa maksudnya alat berat itu di letakkan di pinggir kali dan di dalam kali itu. Padahal kali Rawa Bengkel itu sudah di penuhi lumpur sehingga Air pun sudah untuk mengalir.
“Kalau memang niatnya mau ngeruk kali ini dari awal mereka sudah bekerja, tapi sejak alat itu tergeletak di situ tidak pernah bergerak. Apakah ini hanya kamuflase saja untuk mencairkan anggaran swakelola dalam pengendalian banjir? Wallahuaklam. ” tegas pria yang juga mantan Aktivis itu.
Usman berharap Walikota Jakarta Barat untuk lebih memperhatikan kinerja anak buahnya terutama kinerja Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang dinilai masyarakat tidak serius untuk menangani persoalan banjir di wilayah Jakarta Barat.
“Kami sebagai masyarkat menilai Kasudin SDA tidak serius untuk menangani persoalan banjir. Buktinya di musim kering mereka hanya bersantai ria, giliran di musim hujan seperti kebakaran jenggot. Padahal kalau kita lihat kali kali kecil atau penghubung itu hampir semuanya di penuhi lumpur, dan harus di keruk agar tidak terjadi luapan banjir. “tegasnya
Sementara itu. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Purwanti hingga berita ini di turunkan belum merespon.